Selasa, 20 September 2011

Bentengi dirimu!


اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ وَالْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَالْهَرَمِ وَعَذَابِ الْقَبْرِ، اللَّهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ زَكَّاهَا أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلاَهَا، اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لاَ يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لاَ يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لاَ تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لاَ يُسْتَجَابُ لَهَا

Rasulullah saw Sang Guru mengajarkan doa di atas yang artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari kelemahan , kemalasan, sifat pengecut, kekikiran, pikun dan siksa kubur, ya Allah, beri jiwaku ketakwaannya, sucikan ia, Engkau sebaik-baik Dzat yang mensucikannya, Engkau walinya dan pemiliknya, ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati yang tidak khusyu', nafsu yang tidak kenyang dan doa yang tidak terkabulkan". (HR. Muslim).


Doa merupakan bentuk kepasrahan dan ketergantungan kita kepada Allah yang semestinya kita lantunkan untuk melengkapi niat tulus dan usaha yang diupayakan.

Hawa nafsu memiliki tabiat menyuruh kita melakukan langkah keburukan; lemah semangat dan keimanan, kemalasan dalam ibadah dan belajar, kikir dalam harta maupun pengetahuan. Kesemuanya berpotensi mendatangkan balasan buruk; pikun di dunia dan siksa kubur di akherat. Ilmu yang didapat pun tidak akan bermanfaat, hati tidak akan bisa khusyu' dan doa-doa tidak dikabulkan.

Jika demikian adanya, maka nafsu ini harus ditundukkan dengan nilai-nilai ketakwaan, dilembutkan dengan lantunan ayat Al Quran, dididik untuk mencintai kebaikan dan akhlak mulia, serta didekatkan kepada Allah dengan doa yang khusyu'.

Ya, tantangan memang berat. Syetan dari golongan jin dan manusia tidak akan tinggal diam menyaksikan usaha kita itu. Segala cara ditempuh untuk menghalangi kita meniti jalan Allah, membuai kita sehingga kita lalai akan tugas dan tanggung jawab sebagai hambaNya. Mereka akan terus mencoba mengupdate program untuk membangkitkan nafsu dan membuatnya mudah diakses oleh siapapun dan dimanapun.

Kita tidak bisa menyalahkan mereka, karena memang itu pekerjaan syetan yang diproklamirkan di hadapan Allah. Namun di sisi lain Allah telah memberi kita arahan bagaimana menghindari langkah-langkah mereka. Rasulullah saw pun telah memberi teladan bagaimana kita membentengi diri dan berlindung kepada Rabb pemilik jiwa manusia dari kejahatan hawa nafsu. Terutama bagi kita, para penuntut ilmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar