Jumlah pesantren di Indonesia sekurang-kurangnya 11.000 pesantren. Kalaupun setiap tahun masing-masing meluluskan 10 alumni maka akan muncul angka 110.000 lulusan. Pertanyaannya kemudian: Kemana alumni itu? dan Mengapa belum ada perubahan signifikan di masyarakat ini?
Sudah waktunya kita, pengelola pesantren, untuk mengevaluasi; apa yang salah dari pendidikan kita?
- Barangkali kita masih menganggap tidak penting pendidikan karakter pada anak?
- Atau pendidikan sama dengan transfer pengetahuan belaka?
- Mungkin juga kita tidak tanamkan pada anak bahwa Islam ini tanggung jawab mereka?
- Atau kita sendiri punya anggapan, cukup mereka menjadi shalih untuk mereka sendiri?
- Jangan-jangan kita terlalu percaya bahwa mereka bisa menghadapi tantangan di luar pesantren dengan bekal 3 atau 6 tahun di pesantren kita, sehingga kita lepas begitu saja tanpa kontrol?
Sampai kapan hal demikian akan berlarut? Kita harus bangkit sekarang juga. Pesantren harus kembali melakukan perannya dengan baik sebagai tempat pengkaderan para pemimpin, tempat menempa diri dengan karakter unggul, tanggung jawab, kejujuran, kesederhanaan, keberanian, tawadlu (rendah hati), dan lainnya. Dan pasca kelulusan mereka semestinya kita petakan kontribusi mereka dilengkapi dengan kontrol manajemen yang baik.
Kemudian hanya kepada Allah kita kita serahkan segala urusan...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar