Selasa, 15 Desember 2015
Minggu, 13 Desember 2015
Saat Allah menyayangi kita
Pernahkah kita melihat orang yang
menyalakan api selama tiga hari kemudian melemparkan anaknya ke dalam api
tersebut? Pasti kita tidak akan menemukannya.
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu
menceritakan bahwa ada seseorang yang datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam dengan membawa bayinya. Orang itu mendekapnya dengan erat. Demi
melihatnya demikian, beliau bertanya, “Apakah engkau menyayanginya?” “Tentu.”
Jawabnya singkat. Lalu Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
Rabu, 09 Desember 2015
Seberapa jauh kita mengenal Allah?
Banyak orang yang ketika dikejutkan dengan pertanyaan,
“Siapakah Allah itu?”, mereka akan menjawab bahwa Allah adalah Sang Pencipta
atau Pemberi rezeki. Itu benar, namun, apakah hanya ini yang kita ketahui
tentang Allah? Ada kaidah yang mengatakan bahwa setiap kali manusia bertambah
pengetahuannya tentang Allah, maka setiap itu pula rasa takutnya kepada Allah
akan bertambah, dan bertambah baik pula cara interaksinya dengan Allah. Allah
berfirman:
Selasa, 08 Desember 2015
Senin, 09 Februari 2015
Mendidikkan Kejujuran
Karakter yang
tertinggi energi positifnya adalah kejujuran. Induk budi pekerti mulia lainnya.
Dari sifat ini lahir kesabaran, qana'ah, zuhud, ridha, dan
ketaatan. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ الصِّدْقَ يَهْدِي إِلَى البِرِّ، وَإِنَّ البِرَّ يَهْدِي إِلَى الجَنَّةِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَصْدُقُ
حَتَّى يَكُونَ صِدِّيقًا. وَإِنَّ الكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الفُجُورِ، وَإِنَّ الفُجُورَ
يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَكْذِبُ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ
كَذَّابًا
"Sesungguhnya kejujuran itu
menuntun kepada kebaikan dan kebaikan itu menuntun ke surga. Seseorang akan
senantiasa jujur sampai menjadi shiddiq (sangat jujur). Sesungguhnya kebohongan
itu menuntun kepada kemaksiatan dan kemaksiatan itu menuntun ke neraka.
Seseorang akan senantiasa berbohong hingga tercatat di sisi Allah sebagai
pendusta." (HR. Bukhari dan Muslim).
Selasa, 27 Januari 2015
Menanam Benih Cinta Nabi Pada Anak
Cinta Nabi tidaklah sederhana, karena ia bagian
penting dalam agama Islam. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ
وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ
"Tidaklah
beriman salah seorang di antara kalian sampai aku lebih ia cintai daripada
ayahnya, anaknya, dan manusia seluruhnya." (HR. Bukhari dan Muslim)
Jumat, 23 Januari 2015
Mengenali Bakat Anak
Tidak ada salah produksi dalam ciptaan
Allah, semua dibekali kelebihan dan bakat untuk mengabdikan dirinya kepada
Allah dan bersinergi dengan makhluk sesama. Tugas kita adalah mengenali dan
menemukan kelebihan dan bakat yang Allah titipkan kepada kita itu, selanjutnya
menumbuhkembangkannya agar menjadi potensi positif yang bermanfaat.
Rabu, 21 Januari 2015
Kemauan guru
Tidak ada
yang memungkiri bahwa guru menempati posisi yang krusial dalam pendidikan.
Semakin baik kualitas guru, maka semakin baik pula pendidikan yang akan
dihasilkan. Kualitas yang dimaksud tidak hanya ditilik dari prestasi
akademiknya, strata pendidikannya, bukan pula dilihat dari banyak sedikitnya sertifikat
pelatihan yang diikutinya. Karena ternyata tidak ada jaminan bahwa pendidikan
yang tinggi dapat melahirkan guru visioner.
Langganan:
Postingan (Atom)