Allah SWT Maha Santun, Maha Dermawan, Maha Mengetahui,
dan Maha Kasih kepada setiap mukmin. Namun, jika Dia telah murka, maka murkaNya
akan sangat keras. Allah berfirman:
“Sesungguhnya azab Tuhanmu
benar-benar keras.” (QS. Al-Buruj: 12)
Jika Allah telah murka kepada seorang hamba, maka semua
makhluk akan murka kepadanya. Para malaikat akan murka, benda-benda,
tumbuh-tumbuhan, bahkan binatang pun akan murka. Seorang ahli ibadah
mengatakan, “Sungguh, aku mengetahui dampak maksiatku ketika ada perubahan
sikap pada binatang tungganganku dan pada istriku.” Ya, binatang pun dapat
merasakan dampak maksiat itu.
Anehnya, masih saja ada orang yang rela membuat Allah
murka demi kerelaan sebagian manusia. Melakukan sesuatu yang diharamkan oleh
Allah demi atasannya di tempat kerja, demi istrinya, atau demi pelanggannya.
Subhanallah, ia tidak tahu bahwa orang-orang yang
diupayakan kerelaannya itu pun akan murka kepadanya. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
مَنِ الْتَمَسَ رِضَى اللَّهِ بِسَخَطِ النَّاسِ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ، وَأَرْضَى النَّاسَ عَنْهُ، وَمَنِ الْتَمَسَ رِضَا النَّاسِ
بِسَخَطِ اللَّهِ سَخَطَ اللَّهُ عَلَيْهِ، وَأَسْخَطَ عَلَيْهِ النَّاسَ
“Barang siapa mencari ridho Allah dengan
murka manusia, maka Allah akan ridho kepadanya dan akan menjadikan manusia
ridho kepadanya. Dan barang siapa yang mencari ridho manusia dengan murka
Allah, maka Allah akan murka kepadanya dan akan membuat manusia murka
kepadanya.” (HR.
Ibnu Hibban, shahih)
Bila Allah telah murka kepada seseorang, maka ia tidak
akan bahagia, meski ia melakukan apapun, kecuali jika murka Allah ini telah
hilang. Lebih murka lagi jika orang itu bersikeras tetap dalam maksiatnya, maka
murka Allah pun akan semakin keras.
Lalu, bagaimana kita dapat menghilangkan murka Allah?
Bagaimana kita berinteraksi dengan Allah saat Dia murka?
Allah, Rabb kita, meskipun murka kepada hambaNya, namun
Dia mengulurnya, dan tetap santun kepadanya. Kendati sah-sah saja Allah
langsung membalas kejahatan yang dilakukannya. Tetapi Allah tetap memberi
kesempatan yang dinamakan penguluran. Suatu tahapan yang bersifat sementara
agar ia berupaya untuk mencari cara agar Allah kembali ridho sebelum terjadi
sesuatu. Siapa saja di antara kita yang berada dalam tahapan ini sekarang, maka
hendaknya ia memanfaatkannya sebaik mungkin sebelum berakhir. Ya, karena jika
tenggat waktu tahapan ini habis, maka akan masuk tahapan yang bernama pembalasan.
Demikianlah, jika Allah murka, Dia tidak serta-merta
membalasnya, tetapi akan membiarkan si pendosa dalam tahapan penguluran,
barangkali ia mau kembali pada jalan ketaatan dan meninggalkan maksiatnya.
Terkadang Allah murka kepada seorang hamba namun dia
tidak merasakannya. Bahkan ada yang hidup bertahun-tahun dalam kemurkaan Allah,
dan yang membuatnya tetap hidup adalah kesantunan dan kasih sayang Allah SWT.
Dialah Yang Maha Penyabar dan Maha Santun.
Jika ada yang bertanya, “Bagaimana kita bisa tahu
bahwa Allah sedang marah kepada kita?”
Jawabannya mudah, ketika kita bersikukuh dalam
kemaksiatan kita sangat dikhawatirkan bahwa Allah sedang murka kepada kita.
Allah pantang dendam dan menzalimi hambaNya. Bahkan kasih sayang Allah
melampaui murkaNya, sebagaimana yang Dia kabarkan kepada kita.
Lalu, apa yang akan terjadi bila tahapan
penguluran selesai?
Jika tahapan penguluran selesai, maka itu berarti tahapan
pembalasan dimulai. Tahapan yang benar-benar sulit. Bentuknya pun beragam,
Allah memilih sesuai kehendakNya dan disesuaikan dengan macam maksiatnya.
Nah, jika kita berada di tengah masa ini apa yang harus
dilakukan? Kita harus segera umumkan kondisi darurat siaga satu sebelum terjadi
apa-apa. Dalam kondisi seperti ini ada cara jitu yang dapat menghilangkan murka
Allah SWT, dan keridhoanNya akan kembali kepada kita. Yaitu mencari siapa yang
dapat mengeluarkan kita dari masa genting ini. Dan ternyata tidak ada yang bisa
kecuali Allah sendiri. Allah berfirman:
“Berlarilah kalian menuju Allah.”
(QS.
Adz-Dzariyat: 50)
Dari sini kita tahu bahwa berinteraksi dengan Allah
berbeda sekali dengan selainNya. Ya, Allah akan menyelamatkan kita jika kita
hanya bersandar kepadaNya. Karenanya, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam berdoa:
لاَ مَلْجَأَ وَلاَ مَنْجَا مِنْكَ إِلَّا إِلَيْكَ
“Tidak ada tempat pengungsian, tidak pula
tempat keselamatan dari (murka)Mu kecuali kepadaMu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Kita berlindung kepadaNya dariNya tanpa perantara apapun.
Ini tidak akan dilakukan kecuali kepada Allah. Karenanya, Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam, orang yang paling cerdas dan yang paling mengenal Allah
ini senantiasa berdoa:
اللهُمَّ أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ
“Ya Allah, aku berlindung dengan ridhoMu
dari murkamu.” (HR.
Muslim)
Kata-kata yang sangat tepat pada posisi yang semestinya.
Allah telah memerintahkan kita untuk berdoa dan berjanji akan mengabulkannya.
Maka sepantasnya kita meminta kepadaNya, berbicara denganNya sepenuh hati:
“Ya Allah janganlah Engkau murkai kami..
Ridhoi kami..
Sungguh, kami tidak memiliki siapa-siapa kecuali Engkau..
Kami tidak peduli apapun asal Engkau tidak murka kepada
kami..
Ya Allah, Engkau adalah Tuhan kami, tiada sesembahan yang
haq kecuali Engkau..
Maha suci Engkau, sungguh kami termasuk orang-orang yang
zalim..”
Pasti Allah akan kembali ridho kepada kita. Dialah yang
berfirman:
“Jika hambaKu bertanya kepadamu
tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat, Aku akan kabulkan doa para pendoa
saat mereka berdoa kepadaKu.” (QS. Al-Baqarah: 186)
Kalau kita tidak mau mendekat dan memohon kepadaNya, maka
allah akan semakin murka kepada kita. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
إِنَّهُ مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللَّهَ يَغْضَبْ عَلَيْهِ
“Sesungguhnya barang siapa yang
tidak meminta kepada Allah, maka Allah akan murka kepadanya.” (HR. Tirmidzi, hasan)
Ya, manusia tidak akan mampu menerima murka dan kemarahan
Allah. Satu lagi yang bisa menambah masalah kita dan mengancam masa penguluran,
yaitu dosa kecil akan dianggap besar jika dilakukan pada saat Allah murka. Ini
wajar, karena pada saat ridho kesalahan bisa dengan mudah dimaafkan, dan tidak
demikian pada saat marah.
Bila seorang kekasih melakukan
satu kesalahan
Maka kebaikannya akan
mendatangkan 1000 pembela.
Ada satu hal penting yang harus kita ketahui tentang
Allah. Yaitu, bahwa Allah itu ridho dengan cepat, cepat ridho meski hanya
karena amalan yang sepele. Benar bahwa Allah berhak untuk mendapatkan banyak,
namun karena kedermawananNya, cukup dengan hal yang sedikit Dia bisa ridho. Sekejap
saja kita bertaubat kepadaNya, maka murkaNya akan berubah menjadi ridho, bahkan
lebih dari itu, Dia akan sangat bahagia. Lebih bahagia daripada orang yang
selamat dari bahaya nyata di depannya.
Kita harus berusaha untuk melakukan hal yang membuat
Allah ridho kepada kita. Perlu kita ketahui bahwa Allah lebih ingin ridho
kepada kita daripada keinginan kita untuk ridho kepadaNya. Allah sendiri
berfirman:
“Dan Allah hendak menerima
taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu
berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran). Allah hendak memberikan keringanan
kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah.” (QS. An-Nisa’: 27-28)
Ya, Allah tidak akan mengusir seorang hamba dari
rahmatNya. Namun sering kali tanpa guna, hamba itu sendiri yang menjauhkan
dirinya dari rahmat itu. Seakan-akan dia bersikukuh untuk tetap bisa masuk
neraka dan bisa membuat Allah murka. Meski demikian, Allah senantiasa
mengajaknya untuk kembali, Allah tidak ingin marah, Allah ingin hamba itu
kembali kepada cinta dan kasih sayangNya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda:
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يَبْسُطُ يَدَهُ بِاللَّيْلِ
لِيَتُوبَ مُسِيءُ النَّهَارِ، وَيَبْسُطُ يَدَهُ بِالنَّهَارِ لِيَتُوبَ مُسِيءُ
اللَّيْلِ، حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ مِنْ مَغْرِبِهَا
“Allah membentangkan tanganNya pada malam
hari untuk menerima taubat para pendosa di siang hari, dan membentangkan
tanganNya pada siang hari untuk menerima taubat pendosa di malam hari, hingga
matahari terbit di arah barat.” (HR. Muslim)
Tidak terbayangkan perasaan kita jika ternyata Allah
senang menerima kita yang penuh dengan dosa, apalagi ketika kelak di hari
kiamat. Ya, itu pasti yang kita harapkan. Yang terpenting, saat ini kita harus
berusaha agar Allah ridho kepada kita.
Artikel ini ditulis untuk www.markazinayah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar